Reaksi ini secara umum dapat dituliskansebagai berikut.
AB + CD à AD + CB
Reaksi metatesis (pertukaran pasangan) dapat terjadi jika AD dan CB memenuhi paling tidak satu kriteria berikut.
· Sukar larut dalam air (mengendap).
· Senyawa tidak stabil.
· Sifat elektrolitnya lebih lemah daripada AB dan CD.
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari dua buah elektrolit pembentuk garam, terdapat tiga jenis reaksi penggaraman yang mungkin yaitu; garam LA dengan garam BX, garam BX dengan asam HA dan garam LA dengan basa BOH.
Reaksi metatesis dapat terjadi jika salah satu hasil reaksi berupa endapan atau gas, dengan kata lain salah satu hasil reaksi memiliki kelarutan yang rendah didalam air.
1. Garam LA + garam BX à garam LX + garam BA.
Contoh :
NaCl + AgNO3 à AgCl(s) + NaNO3
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna putih untuk senyawa AgCl, dalam reaksi dituliskan tanda (s) berarti solid.
2. Garam BX + asam HA à Garam BA + Asam HX
FeS + 2 HCl à FeCl2 + H2S(g)
Hasil reaksi berupa gas H2S yang dapat lepas keluar dari tempat berlangsungnya reaksi.
3. Garam LA + basa BOH à Garam BA + LOH.
NH4Cl + KOH àKCl + NH4OH
Reaksi ini berlanjut dengan menguraikan senyawa NH4OH ,
NH4OH ⇄ H2O + NH3(g)
SOAL SOAL LATIHAN
1. Pb(NO3)2(aq) + 2NaI(aq) à PbI2(s) + 2NaNO3(aq)
2. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)
3. MnBr2(aq)+AgNO3(aq)--> Mn(NO3)(aq)+AgBr(s)
4. Besi sulfide + asam klorida
5. Ammonium klorida + kalium hidroksida
6. Kalsium karbonat + asam klorida
7. Besi (III) Sulfat + natrium hidroksida
8. Magnesium klorida + Timbal sulfat
9. Seng + tembaga sulfat
10. Kobalt + timbale nitrat
11. Mangan + magnesium klorida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar