Kajian Biodegradasi Limbah Cair Industri Biodiesel pada
Kondisi Anaerob dan Aerob
Kondisi Anaerob dan Aerob
Mindriany Syafila1, Tjandra Setiadi2, Abdul Haris Mulyadi2 & Esmiralda1
1Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Magister Teknik Lingkungan
2Fakultas Teknologi Industri, Program Magister Teknik Kimia
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung-40132
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung-40132
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menangani limbah yang terjadi dari industri biodiesel. Air limbah yang dihasilkan dari industri biodiesel diperkirakan memiliki kandungan organik yang cukup tinggi. dengan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengolahnya dengan proses anaerob, sehingga berpotensi untuk mendapatkan produk samping berupa biogas (gas metana). Namun demikian, proses aerob sebagai kelanjutan degradasi secara anaerob harus pula ditinjau, karena masih adanya kandungan organik yang tersisa setelah proses anaerob. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi proses anaerob masih kecil yang ditunjukkan oleh hasil uji Biochemical Methane Potential (BMP) yang hanya sekitar 30%, akan tetapi dari uji Anaerobic Toxicity Assay (ATA) tampak bahwa limbah cair tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme metanogen. Kinerja proses aerob juga belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena efisiensi biodegradasi baru sekitar 75-80%. Hal ini karena proses aerob seharusnya ditujukan untuk mengolah lebih lanjut efluen proses anaerob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar