Jumat, 03 Juni 2011

MENYULING DAN MENEPUNGKAN MINYAK ASIR DAUN JERUK PURUT

         Jeruk purut,  Citrus hystrix, buah dan daunnya dikuenal  sebagai bahan citarasa (aroma dan rasa) untuk bumbu. Juga untuk  menutupi bau amis ikan. Bahan citarasa (flavor) berupa minyak asiri dalam daun jeruk purut dapat disuling dalam bentuk murni dan dibuat tepung dengan penambahan bahan pengisi. Hasilnya lebih praktis dan tahan lama digunakan, dibanding dengan daun jeruk purut segar. 
Jeruk purut adalah salah satu anggota suku jeruk-jerukan, Rutacea, dari jenis Citrus. Nama panggilan latinnya adalah Citrus hystrix. Buahnya tidak umum dimakan, karena tak enak rasanya. Banyak mengandung asam dan berbau wangi agak keras.   
        Jika daun jeruk purut itu  disuling, dihasilkan minyak asiri yang berwarna dari tidak berwarna (bening) sampai kehijauan  (tergantung cara ekstraksi), berbau harum mirip bau daun (jeruk purut). Minyak asiri  hasil destilasi (penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis komponen kimia. Yang utama dan terpenting adalah sitronelal dengan jumlah 81, 49 persen, sitronelol 8,22 persen, linalol 3,69 persen dan geraniol 0,31 persen. Komponen lainnya ada dalam jumlah yang sedikit.
      Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi persiapan bahan; mencampur, mengaduk dan memanaskan bahan dan pelarut; dan memisahkan pelarut dari minyak asiri. Metode ekstraksi yang digunakan antara lain destilasi uap, destilasi air, destilasi dengan cara  Likens-Nickerson, macerasi dan perkolasi. Pelarut yang banyak digunakan adalah etanol, heksana, etilen diklorida, aseton, isopropanol dan metanol. 

Complete pdf file : download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar