Ingatkah kalian bagaimana tumbuhan hijau membuat makanan sendiri?
Ya, tumbuhan hijau melakukan proses reaksi kimia yang dikenal dengan fotosintesis untuk membuat makanan. Dengan bantuan cahaya matahari, tumbuhan hijau mampu mengubah gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi senyawa glukosa (C6H12O6) dan gas Oksigen (O2) yang dilepas ke udara. Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Mengapa proses fotosintesis tersebut termasuk reaksi kimia? Ya, karena dalam proses fotosintesis tersebut terjadi perubahan zat yang menghasilkan zat yang jenisnya baru dan berbeda dengan senyawa asalnya.
Pengertian Reaksi Kimia |
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru. Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia terlebih dahulu harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia. Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas. |
Untuk membuktikan terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia kita dapat melihat gejala yang menyertai misalnya:
1. Pembentukan endapan
Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat
2. Pembentukan gas
Pembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara jika reaksi berlangsung sebagai larutan, atau bau yang tercium ataupun tampak asap yang keluar dari sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.
Contoh:
Contoh:
1. Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan kue menjadi mengembang. Soda kue menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang menyebabkan kue mengembang.
2. Reaksi antara batu marmer dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen (H2).
3. Logam stronsium atau barium yang dimasukkan ke dalam air, menghasilkan gas hidrogen (H2).
3. Perubahan warna
Seperti halnya perubahan endapan, perubahan warna juga mudah untuk diamati sebagai individu terjadinya reaksi kimia
Contoh :
Contoh :
1. Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan timbal (II) iodida yang berwarna kuning dimana awalnya kedua larutan adalah bening.
2. Perubahan warna besi ketika berkarat menjadi coklat.
3. Tembaga yang berwarna kuning berubah menjadi hijau ketika berkarat.
4. Glukosa (bening) jika ditetesi larutan benedict dan dipanaskan akan berwarna jingga dan kemudian menjadi merah bata ketika didinginkan
4. Perubahan suhu
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi atau rendah. Reaksi kimia yang disertai kenaikan suhu disebut dengan reaksi eksotermis. Sebaliknya reaksi yang disertai penurunan suhu disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh:
Contoh:
1. Reaksi antara karbid (CaC2) dengan air menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan gas asetilena (C2H2) sehingga dapat digunakan untuk melelehkan besi yang sangat keras.
2. Reaksi antara batu kapur dengan air.
3. Reaksi yang memerlukan panas terjadi pada reaksi fotosintesis sebagai reaksi endoterm, karena pada reaksi ini terjadi penurunan suhu.
Jenis-jenis Reaksi Kimia | ||||||||
Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah:
A. Reaksi Pembakaran Merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi. Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor. Pentana dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air B. Reaksi Kombinasi Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas. Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru. Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur) yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida. Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dari bijihnya. C. Reaksi Penguraian Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru. Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut: D. Reaksi Penggantian Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian tunggal dan reaksi penggantian rangkap.
E. Reaksi Metatesis, terdiri dari:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar