KONTAKTOR MEMBRAN HOLLOW FIBER UNTUK
PENYERAPAN GAS CO2
N. Aryanti, dan S. Murdiyani A.Puspaintan
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP
Jl. Prof . Soedarto, SH, Kampus Tembalang Semarang, 50239
Telp. (024) 7460058 Email : aryanti@lycos.com
PENYERAPAN GAS CO2
N. Aryanti, dan S. Murdiyani A.Puspaintan
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP
Jl. Prof . Soedarto, SH, Kampus Tembalang Semarang, 50239
Telp. (024) 7460058 Email : aryanti@lycos.com
Abstrak
Penghilangan gas CO dengan cara absorbsi merupakan salah satu teknik yang banyak dijumpai dalam industri seperti industri pupuk, petrokimia, gas sintesa, amonia, LNG dan reduksi besi dari bijih besi. Teknologi penghilangan co ini biasanya menggunakan pelarut kimia cair seperti TEA (Triethanolamine), MEA (Monoethanolamine), DEA (Diethanolamine), Natrium karbonat, air maupun larutan alkali. Namun penerapan scrubber konvensional (bubble column, sieve tray, atau packed bed, dll) tersebut dibatasi oleh masalah-masalah teknis seperti loading, flooding, dan entrainment limitations. Penggunaan teknologi membran dapat menjadi alternatif yang lebih menguntungkan untuk absorbsi gas CO menggantikan scrubber konvensional (bubble column, sieve tray, atau packed bed, dll) dengan menggunakan kontaktor membran hollow fiber.
Dalam penelitian ini dilakukan serangkian percobaan untuk penyerapan CO2 menggunakan kontaktor membran hollow fiber. Makalah ini membahas tentang pengaruh variasi sorben, konsentrasi sorben, dan laju alir sorben terhadap fluks CO2 dan % CO2 yang terabsorbsi. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium menggunakan gas CO2 dan N2 dengan sorben sorben air, NaOH, MonoEtanolAmin (MEA), dan DiEtanolAmin (DEA) dalam membran hidrofobik hollow fiber jenis polipropilen. Membran yang digunakan mempunyai spesifikasi ukuran pori 0,2 µm, porositas membran 84,8 %, jumlah fiber 100, dan panjang modul 47 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sorben MEA merupakan sorben yang mempunyai kemampuan penyerapan terbaik ditinjau dari fluks CO2 dan % CO2 terabsorbsi yang dihasilkan. Sedangkan dengan konsentrasi sorben yang semakin besar, akan menghasilkan fluks CO2 dan % CO2 yang terabsorpsi semakin besar. Untuk pengaruh laju alir sorben, dengan meningkatnya laju alir sorben, diperoleh fluks CO2 dan % CO2 terabsorbsi yang semakin besar.
Kata kunci : kontaktor membran, hollow fiber, gas CO2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar