Senin, 18 Juli 2011

Casein

Susu terdiri dari tiga komponen utama: air, lemak, dan protein. Protein yang terdapat dalam susu terdiri dari dua jenis, yakni kasein dan whey. Seperti kita pelajari di SMA dulu, ciri dari protein adalah terdapatnya unsur N pada rantainya, tidak seperti lemak dan karbohidrat yang hanya terdiri dari unsur C, H, dan O.Protein merupakan senyawa yang sangat kompleks,terdiri dari 80% kasein dan 20% whey.Kasein termasuk jenus phospoprotein,terdiri dari beberapa unit asam amino yang terikat dengan ikatan peptida.
Protein merupakan bahan makanan yang sangat penting dalam menyusun komponen-komponen sel, terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup. Kadar protein yang terdapat dalam susu berkisar antara 2,8 persen sampai 4,0 persen. Protein yang terdapat dalam susu terdiri dari sebagian besar kasein, sampai mencapai sekitar 80 persen. Oleh karena itu kasein sering disebut sebagai protein susu.
Selanjutnya Lehninger (1982) menjelaskan, bahwa dengan teknik fraksinasi secara klasik dari protein susu yang dijalankan dengan proses sedimentasi, maka macam protein susu yang dihasilkan terdiri dari kasein, laktoglobulin, dan laktalbumin. Namun setelah ditemukan teknik yang baru, ternyata masing-masing komponen tersebut masih terdiri dari fraksi-fraksi yang lain.Menurut Adnan (1984), kasein di dalam susu merupakan partikel yang besar.
 
Di dalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat-zat anorganik seperti kalsium, phosphor, dan magnesium.
Kasein yang merupakan partikel yang besar dan senyawa yang kompleks tersebut dinamakan juga kasein misel (casein micell). Kasein misel tersebut besarnya tidak seragam, berkisar antara 30 – 300 mµ. Kasein juga mengandung sulfur (S) yang terdapat pada metionin (0,69%) dan sistin (0,09%). Kasein adalah protein yang khusus terdapat dalam susu. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa yang khas. Selanjutnya Buda dkk. (1980) menjelaskan, bahwa kasein dapat
diendapkan oleh asam, enzim rennet dan alkohol. Oleh karena itu kasein dalam susu dapat dikoagulasikan atau digumpalkan oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari mikrobia.


Casein Micelle Structure

The first representation of casein micelle structure shown here is that of the "casein sub-micelle" model. It has evolved from several earlier models. It is very difficult to imagine exactly what the micelle looks like. However, scientists do know a great deal about the micelle from its behaviour, and any model needs to account for all of the known facts. This model, which nows dates to about 20 years old, is based on the inclusion of many known facts about casein micelle behaviour. See Walstra and Jenness for discussion of this model.




There is not universal acceptance of the above model among dairy scientists, in fact there is mounting evidence that well-defined casein submicelles do not exist, rather the structure is more open and fluid, perhaps a "bowl-of-spaghetti" type of model. The big problem with the earlier model was the distribution of calcium phosphate, and it is certainly apparent now that calcium phosphate exists more evenly distributed throughout the micelle, so based on the above model, both within and outside the submicelles.
The next model shown here has evolved recently, from work especially by Carl Holt and co-workers at Hannah Research Institute, Scotland. It shows a more or less spherical, highly hydrated, and fairly open particle. Polypeptide chains in the core are partly cross-linked by nanometer sized clusters of Ca phosphate; the internal structure gives rise to an external region of lower segment density known as the hairy layer, which confers steric and/or charge stability to native casein particles. This figure also shows equilibria between the micelle and the milk serum with acidification and with heating. (Thanks to Dr. Carole Tranchant, Ph.D. Disertation, Univ. of Guelph, 1999, for use of this figure). It may be many years yet before out visualization techniques (e.g., electron microscopy) allow us to know the true structure of the casein micelle.




Selected References
Holt, C. & D. S. Horne. 1996. The hairy casein micelle: evolution of the concept and its implication for dairy technology. Neth. Milk Dairy J. 50: 85-111.
Horne, D. S. 1998. Casein interactions: casting light on the black boxes, the structure in dairy products. Internat. Dairy J. 8: 171-177.
Walstra, P. 1999. Casein sub-micelles: do they exist? Internat. Dairy J. 9: 189-192.
Horne, D. S. 2002. Casein structure, self-assembly and gelation. Current Opinion in Colloid and Interface Sci. 7: 456-461.

http://queenofsheeba.wordpress.com/2008/10/15/kasein-pada-susu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar